Perkuat Konektivitas Antar Pulau Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Dan Swasembada Daging Nasional, Kemenhub Gelar Rapat Koordinasi Kapal Ternak Sabtu, 9 November 2024 | Post by: Bagian Organisasi dan Humas
Perkuat Konektivitas Antar Pulau untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Swasembada Daging Nasional, Kemenhub Gelar Rapat Koordinasi Kapal Ternak


*BANDUNG (9/11)*- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar Rapat Koordinasi Teknis Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Kapal Khusus Angkutan Ternak yang berlangsung dari tanggal 7-9 November 2024 di Bandung, Jawa Barat. Acara ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas antar pulau guna mendukung program swasembada daging nasional untuk Indonesia Maju.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hartanto yang dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut, menyampaikan bahwa rapat ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang optimal untuk mendukung distribusi ternak secara efektif dan efisien.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menyerap masukan dari berbagai pemangku kepentingan terkait. Dengan dukungan dari Kementerian dan Lembaga terkait, kami ingin memastikan kapal khusus angkutan ternak dapat berjalan sesuai dengan jaringan trayek yang ditetapkan dan memberikan pelayanan publik yang optimal,” ujar Hartanto.

Hartanto menyampaikan pentingnya peran angkutan laut khusus ternak dalam menjaga kestabilan pasokan daging di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bagaimana angkutan ternak ini telah berkembang dari satu kapal di tahun 2015 menjadi enam kapal pada tahun 2023.

"Program ini dimulai dengan KM. Camara Nusantara 1 yang pada tahun 2015 hanya mengangkut 353 hewan ternak. Namun, berkat kerja keras dan komitmen kita semua, pada tahun 2023 angkutan ternak meningkat signifikan hingga mencapai 31.321 hewan. Bahkan, hingga Oktober 2024, jumlah ternak yang telah diangkut mencapai 36.740 hewan," jelasnya.

Meskipun demikian, Hartanto mengakui masih adanya kendala yang perlu diatasi, seperti waktu tunggu yang lama di pelabuhan, yang berdampak pada produktivitas kapal. 

“Saat ini, masa tunggu muatan di pelabuhan mencapai 8 hingga 10 hari, karena penetapan muatan yang tidak sesuai dengan jadwal pelayaran yang ditetapkan, sehingga menyebabkan tidak tercapainya target voyage kapal dalam satu tahun. Ke depan, kami berharap seluruh instansi terkait dan operator dapat berkomitmen mematuhi jadwal keberangkatan untuk meningkatkan produktivitas,” jelasnya.

Dalam Rakornis ini, pihaknya juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, operator, dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan layanan angkutan laut khusus ternak. 

“Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan angkutan ternak ini. Kami berharap dukungan dari semua pihak agar memberikan kemudahan di pelabuhan dan mendukung pelayanan yang tepat waktu," tambahnya.

Lebih lanjut Hartanto berharap, melalui rapat koordinasi ini, berbagai masukan dan solusi inovatif dapat dihasilkan untuk mengatasi kendala yang ada. 

“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk berbagi ide, solusi, dan strategi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas angkutan laut khusus ternak. Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan sistem angkutan yang lebih optimal, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas,” tutupnya.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Kementerian, Pemerintah Daerah, serta para operator dan konsultan angkutan laut khusus ternak. Dengan diadakannya Rapat Koordinasi Teknis ini, Kementerian Perhubungan berharap dapat terus mendukung program swasembada daging nasional dan mewujudkan konektivitas antar pulau yang lebih baik.

*Perumusan Kebijakan Kapal Ternak 2025*

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Capt. Hasan Sadili menyampaikan, rapat ini berfungsi sebagai forum diskusi untuk merumuskan kebijakan strategis dalam penetapan jaringan trayek kapal angkutan ternak untuk tahun anggaran 2025. Kebijakan tersebut mencakup upaya peningkatan aksesibilitas antar pulau untuk memperlancar distribusi ternak dari daerah produsen ke daerah konsumen, dalam rangka mendukung program swasembada daging nasional.

Capt. Hasan juga menekankan pentingnya penetapan jaringan trayek yang tepat untuk angkutan ternak pada tahun anggaran 2025, yang akan menjadi dasar perencanaan operasional kapal di tahun mendatang.

“Kami berupaya agar jaringan trayek yang ditetapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan mempertimbangkan ketersediaan armada dan potensi muatan ternak dari daerah produsen ke daerah konsumen. Keputusan yang diambil dalam rapat ini akan berdampak pada kelancaran distribusi ternak yang lebih efisien,” jelasnya.

Kemenhub berkomitmen memastikan trayek kapal khusus angkutan ternak pada 2025 dapat dirancang dengan mempertimbangkan potensi muatan ternak serta ketersediaan armada yang ada, sehingga distribusi ternak menjadi lebih efektif dan efisien. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan publik ini. Semua pihak memiliki peran penting dalam mewujudkan konektivitas antar pulau yang lebih baik untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Acara yang mengusung tema “Penguatan Konektivitas Antar Pulau Guna Swasembada Daging Nasional untuk Indonesia Maju” ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi yang dapat meningkatkan efisiensi distribusi ternak dan menciptakan keputusan strategis untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.

Rapat Koordinasi Teknis ini menjadi bukti komitmen Kementerian Perhubungan untuk terus berinovasi dan memperbaiki pelayanan transportasi laut, khususnya bagi kapal angkutan ternak, demi mendukung tercapainya swasembada daging dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Melalui Rakornis ini, kami ingin memastikan bahwa distribusi ternak antar pulau berjalan lancar, sehingga target swasembada daging nasional dapat tercapai dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” pungkasnya (SKY/JOE/AK)

  • berita

Footer Hubla Branding

Chat with us now!

Portal Hubla

Selamat datang 👋

Ada yang bisa dibantu?