BINTAN (15/7) – Kapal Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) Tanjung Uban, KN. Rantos berhasil mengevakuasi 40 (empat puluh) orang penumpang Kapal MV. Indera Bupala berbendera Singapura yang kandas di Perairan Karang Plasit Lobam, Bintan pada hari ini (15/7).
Direktur KPLP, Ahmad mengungkapkan, berita mengenai musibah kandasnya kapal MV Indera Bupala dengan GT. 478 di Karang Plasit ini pertama kali diterima oleh kapal Indonesia Sea and Coast Guard, KN. Rantos melalui telepon pada pukul 09.00 pagi waktu setempat.
“Kapal Indera Bupala ini diketahui berangkat dari tanah Merah, Singapura dengan tujuan Pelabuhan Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam dan diduga kandas akibat cuaca buruk dan hujan lebat,” jelas Ahmad.
Setelah tiba di lokasi, Ahmad mengungkapkan bahwa pada pukul 10.15 WIB, kapal KN. Rantos kemudian membantu proses evakuasi dengan memindahkan para penumpang dari Kapal MV Indera Bupala ke Kapal Aqua Marine, Shapir, dan KNP. 40001 untuk kemudian diangkut ke Pelabuhan Lobam (Bandar Sri Udana).
“Dengan kerjasama yang baik antara PLP Tanjung Uban, Syahbandar Tanjung Uban dan kapal perusahaan yang ada di KIB Lobam, sejumlah 40 orang penumpang berhasil dievakuasi. 20 orang berhasil kita pindahkan ke Aqua Marine, 12 orang ke Shapir, dan 8 orang ke KNP 40001 untuk kemudian dievakuasi menuju ke Pelabuhan Lobam,” jelas Ahmad.
Adapun sejumlah 40 orang penumpang tersebut terdiri dari 16 orang Warga Negara (WN) Singapura, 2 orang WN Filipina, 12 orang WN Malaysia, 1 orang WN Jepang, 1 orang WN Inggris, 1 orang WN Prancis, 3 orang WN India, 2 orang WN Australia, dan 2 orang WN Indonesia.
“Setelah evakuasi, Rescue boat KN. Santos kemudian melakukan penyisiran di sekitar kandasnya MV. Indera Bupala untuk memastikan tidak terjadinya kebocoran pada lambung kapal, tidak ada korban jiwa serta tidak terjadi tumpahan minyak dari kapal,” tukas Ahmad.
Ahmad menambahkan, bahwa sampai dengan siang tadi KN. Rantos masih lego jangkar di sekitar kandasnya MV. Indera Bupala sambil menunggu informasi dari pemilik kapal terkait tindakan lebih lanjut yang akan dilakukan.
“Sampai saat ini, kapal masih pada posisi kandas, kita sudah coba untuk menggerakan namun kapal masih belum bisa bergerak. Untuk itu, kita masih menunggu pemilik kapal untuk mengambil tindakan selanjutnya,” tutup Ahmad.