Sabtu, 4 Januari 2020

HADAPI CUACA BURUK, KEMENHUB TUNDA KEBERANGKATAN KAPAL JEPARA - KARIMUNJAWA


Share :
3661 view(s)

KARIMUNJAWA (4/1) - Aktivitas pelayaran di Karimun Jawa sejak kemarin (3/1) kembali berlangsung normal setelah sebelumnya sempat mengalami penundaan keberangkatan kapal akibat terjadi cuaca buruk di wilayah Karimunjawa Jawa Tengah dalam beberapa hari ini. 
 
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Karimunjawa, Ansori mengatakan bahwa hari Kamis, 2 Desember 2020 masih sempat memberangkatkan kapal KM. Express Bahari 3F dengan GT 287 tujuan Jepara sebelum akhirnya pelayaran dihentikan karena adanya cuaca buruk.
 
"Ketinggian ombak saat itu mencapai hampir 2.5 meter dan kecepatan angin lebih dari 20 knot. Kami juga mengecek laporan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehingga untuk keselamatan pelayaran maka pelayaran dihentikan," ujar Ansori.
 
Adapun di hari Jumat (3/1) cuaca memungkinkan untuk berlayar dan dua kapal dari Jepara yaitu Kapal KMP Siginjai dengan GT 616 dan KM. Express Bahari 3F tiba di Karimunjawa dengan selamat.
 
"Pada hari yang sama, kedua kapal tersebut melayani penumpang dan diberangkatkan ke Jepara dimana semestinya kedua kapal tersebut tidak melayani perjalanan PP. Namun untuk mengganti jadwal pelayaran di tanggal 2 Januari 2020 yang tertunda karena cuaca buruk maka kedua kapal tersebut mendapatkan tambahan trip agar para penumpang di Karimunjawa terangkut semua," ujar Ansori.
 
Adapun Ansori menginformasikan bahwa pada hari ini Sabtu (4/1) di wilayah Jepara terjadi cuaca buruk sehingga kedua kapal tersebut yaitu KMP. Siginjai dan KM. Express Bahari 3F yang berada di Jepara saat ini mengalami penundaan keberangkatan sampai cuaca memungkinkan untuk berlayar.
 
"Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang tujuan Jepara di Pelabuhan Karimunjawa, hari ini ada kapal Pelni KM. Kelimutu tujuan Semarang dengan kapasitas 920 orang disiagakan untuk mengangkut penumpang dari Karimunjawa. Jadi para penumpang diarahkan untuk naik kapal KM. Kelimutu mengingat jadwal kedatangan kapal dari Jepara yang belum pasti menunggu cuaca membaik," jelas Ansori.
 
Ansori juga menginformasikan bahwa bila kapal tidak jadi berangkat maka tiket penumpang bisa direfund 100 persen atau bisa direschedule untuk keberangkatan kapal berikutnya mengingat pelayanan tiket sudah menggunakan sistem online dan on the spot.
Untuk pengumuman penundaan keberangkatan kapal, pihak operator kapal telah mengumumkan satu hari sebelum keberangkatan dan diinfokan langsung melalui telepon mengingat untuk info cuaca buruk tidak bisa diprediksi sehingga hanya bisa satu hari sebelumnya diumumkan dengan catatan tetap memperhatikan cuaca di lapangan.
 
"Penundaan keberangkatan kapal juga diinformasikan serta merta di media sosial operator kapal dan dipapan pengumuman sehingga diharapkan para penumpang dapat memantau terus informasi yang disampaikan oleh operator kapalnya," kata Ansori.
 
Senada dengan yang disampaikan oleh Ansori, Kepala Kantor UPP Kelas II Jepara, Tri Jotho menyampaikan permohonan maaf jika terjadi penundaan kapal karena alasan keselamatan pelayaran seperti yang terjadi hari ini (4/1).
 
"Laporan hari ini dari BMKG, cuaca kurang baik sehingga KMP. Siginjai dan KM. Express Bahari 3F ditunda keberangkatannya ke Karimunjawa. Berdasarkan laporan kapal MT. Total Energi  ke SROP Jepara ketinggian ombak mencapai 3 meter dan kecepatan angin lebih dari 20 Knot," terang Tri Jotho.
 
Informasi juga didapatkan dari Nakhoda kapal KMP Kali Bodri yang menyebutkan bahwa kapal KMP. Kali Bodri kembali ke Kendal Semarang karena cuaca kurang baik.
 
Pihaknya juga akan terus mengupdate laporan cuaca dari BMKG dan tetap melayani penumpang yang telah menunggu di Terminal Pelabuhan dan pada kesempatan ini, Tri Jotho menyampaikan terima kasih atas pengertian dari para calon penumpang kapal yang mau menunggu hingga cuaca membaik.
 
"Jika ada penundaan kapal karena cuaca buruk kami mohon maaf kepada para penumpang karena kami mengutamakan faktor keselamatan pelayaran. Kiranya para penumpang dapat memahami hal ini bersama-sama karena keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama," tutup Tri Jotho.
  • berita




Footer Hubla Branding