MANOKWARI(26/11) - Dalam rangka memastikan keselamatan dan kelancaran pelayanan transportasi laut menjelang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, menggelar kegiatan uji petik di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hendri Ginting menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk menilai kesiapan operasional kapal-kapal yang akan melayani masyarakat selama masa libur akhir tahun, termasuk aspek teknis dan keselamatan pelayaran. Uji petik meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal, kondisi fisik kapal, serta ketersediaan dan fungsi perlengkapan keselamatan sesuai dengan standar yang berlaku.
"Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen Kementerian Perhubungan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa transportasi laut. Melalui uji petik ini, kami ingin memastikan semua armada yang beroperasi benar-benar layak laut dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya menjelang puncak arus mudik dan balik,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Muhammad Khoirul Huda selaku Ketua Tim Uji Petik dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan. Ia didampingi oleh Ema Natasya Br Sitepu, pengelola dokumen kapal, dan Christian S. Tiondo, pengelola data awak kapal."Bersama-sama, mereka memeriksa seluruh aspek keselamatan dan memantau kepatuhan operator kapal terhadap peraturan pelayaran," ungkap Capt. Hendri.
Dengan langkah proaktif ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berharap seluruh pengguna jasa transportasi laut di wilayah Papua Barat dapat merasakan pelayanan yang optimal selama masa libur panjang.
Sementara itu, dalam keterangannya, Khoirul menekankan pentingnya langkah ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, khususnya pengguna transportasi laut di Manokwari.
“Melalui uji petik ini, kami ingin memastikan semua armada yang beroperasi benar-benar layak laut dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama menjelang puncak arus mudik dan balik Natal serta Tahun Baru, ujar Khoirul.
Selain pemeriksaan teknis, tim juga melakukan sosialisasi kepada operator kapal mengenai pentingnya mematuhi peraturan pelayaran. Beberapa poin penting yang disampaikan meliputi penggunaan alat pelindung diri (APD) saat bekerja dan pengaturan muatan yang sesuai kapasitas kapal untuk mencegah kelebihan muatan yang berpotensi membahayakan keselamatan penumpang.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, Tim Uji Petik berkesimpulan bahwa secara umum kondisi kapal penumpang di Manokwari yaitu Kapal Margareth dan Express Bahari 99 dalam keadaan baik dan laik laut. Tim Uji Petik hanya menemukan beberapa kekurangan minor pada kapal yang diperiksa” ujarnya.
Terhadap beberapa temuan minor, Tim Uji Petik memberikan catatan rekomendasi untuk segera dilengkapi dan diperbaiki. Apabila sampai batas waktu tersebut belum dipenuhi juga oleh pemilik kapal, maka kapal tersebut dilarang untuk dioperasikan angkutan Nataru.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menegaskan komitmennya untuk terus memantau dan mengevaluasi seluruh aktivitas transportasi laut selama periode Natal dan Tahun Baru. Fokus pengawasan akan diarahkan ke pelabuhan-pelabuhan yang diprediksi mengalami peningkatan jumlah penumpang.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan transportasi laut yang aman, nyaman, dan tertib bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa setiap perjalanan laut di masa libur akhir tahun dapat berlangsung lancar tanpa kendala,” tutup Khoirul.(SKY/JOE/AK)