Pada hari Rabu, 2 Juli 2024, kapal KM Lintas Sahabat 2 tiba di Pelabuhan Tolak dan memulai kegiatan muat yang berlangsung hingga 4 Juli 2024. Setelah menyelesaikan proses muat, kapal bertolak menuju Pelabuhan Palopo. Namun, dalam perjalanan, kapal mengalami masalah serius di perairan Laut Maluku pada tanggal 6 Juli 2024.
Kapal mulai dihantam gelombang dari sisi lambung kiri, menyebabkan muatan bergeser dan kapal mengalami kemiringan 5 derajat ke kiri. Upaya untuk mencari tempat berlindung dan melakukan penstabilan kapal dengan memindahkan muatan segera dilakukan. Sayangnya, kondisi cuaca dan gelombang yang semakin buruk membuat proses pemindahan muatan menjadi tidak mungkin dilakukan.
Pada tanggal 8 Juli 2024, setelah melewati Selat Peleng, kapal kembali dihantam gelombang yang lebih tinggi, menyebabkan kemiringan kapal bertambah parah. Hingga hari Selasa, 9 Juli 2024, kemiringan kapal mencapai 18 derajat ke sebelah kiri. Pada pukul 05.30 waktu setempat (LT), Nahkoda memutuskan untuk menyatakan keadaan darurat dan memerintahkan seluruh kru untuk meninggalkan kapal (abandonship) dengan posisi terakhir di titik koordinat 02o 33.757′ S – 122o 45.986′ E.
Pada pukul 07.00 LT, kru kapal mulai melakukan panggilan darurat melalui radio pada Channel 16 dan berhasil meminta pertolongan dari KM Jaya Elo 8 yang sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Weda menuju Pelabuhan Morowali. KM Jaya Elo 8 segera melakukan manuver untuk mengevakuasi kru KM Lintas Sahabat 2.
Pada pukul 09.00 LT, seluruh kru KM Lintas Sahabat 2 berhasil dievakuasi ke KM Jaya Elo 8 dan dibawa menuju tujuan pelabuhan KM Jaya Elo 8, yaitu Pelabuhan Morowali. Berkat respon cepat dan koordinasi yang baik, seluruh kru berhasil diselamatkan tanpa ada korban jiwa. Sementara kapal hanyut terdampar dan tertahan jangkar di DESA SIROM KEC. LAMALA, KAB. LUWUK BANGGAI.
TIM MARITIME COORDINATION CENTER
Call Center: +6285216221177 | Email: [email protected]
English Version
On Wednesday, July 2, 2024, the vessel KM Lintas Sahabat 2 arrived at Tolak Port and began loading activities that lasted until July 4, 2024. After completing the loading process, the vessel set sail for Palopo Port. However, during the journey, the vessel encountered serious problems in the Maluku Sea on July 6, 2024.
The vessel was hit by waves from the port side, causing the cargo to shift and resulting in a 5-degree list to the port side. Efforts were made to find a shelter and stabilize the vessel by shifting the cargo. Unfortunately, worsening weather conditions and increasing waves made the cargo shifting process impossible.
On July 8, 2024, after passing through the Peleng Strait, the vessel was struck by even higher waves, increasing the list of the vessel. By Tuesday, July 9, 2024, the vessel had listed 18 degrees to the port side. At 05:30 local time (LT), the captain declared an emergency and ordered the crew to abandon ship with the last known position at coordinates 02°33.757′S – 122°45.986′E.
At 07:00 LT, the crew began making distress calls via radio on Channel 16 and successfully requested assistance from KM Jaya Elo 8, which was en route from Weda Port to Morowali Port. KM Jaya Elo 8 promptly maneuvered to evacuate the crew of KM Lintas Sahabat 2.
At 09:00 LT, the entire crew of KM Lintas Sahabat 2 was successfully evacuated to KM Jaya Elo 8 and transported to the intended destination of KM Jaya Elo 8, which was Morowali Port. Thanks to the swift response and good coordination, the entire crew was rescued without any casualties. Currently, a ship is adrift and stranded, anchored in Sirom Village, Lamala District, Banggai Luwuk Regency.
MARITIME COORDINATION CENTER TEAM
Call Center: +6285216221177 | Email: [email protected]